Jumat, 15 Mei 2015

KONSEP DIRI



PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Disusun Oleh:
Nama   : Ariny Rizka
NIM    : 11140182000054
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

A.    Definisi Konsep Diri
Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya 
Menurut Burns konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu 
Konsep diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya.
B.     Perkembangan Konsep Diri
Konsep diri sebetulnya berkembang sejalan dengan perkembangan aspek-aspek psikologis lainnya.Individu akan merupaya mendefinisikan diri jika dihadapkan dengan upaya mengembangkan potensinya sesuai dengan tuntutan tugas ddan tanggung jawab yang harus dikerjakannya, 
Konsep diri tidaklah statis dan dibentruk dalam kurun waktu tertentu, melainkan bersifat dinamis dan berkembang secara terus-menerus dan bersamaan dengan perkembangan personal, emosional, sosial, kognitif, dan juga bahasa yang dijadikan dasar dalam mengekspresikan eksistensi diri individu.Lingkungan sangat berperan dalam pembentukan konsep diri, termasuk lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan utama dan pertama, sekolah (dalam hal ini guru), teman sebaya, orang-orang dewasa, dan juga institusi-institusi nonformal lainnya dalam lingkungan masyarakat.

C.    Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu: 
a.       Fisiologis 
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.  
b.      Psikologis 
·         IntelegensiJika siswa mengalami tingkat intelegensi yang rendah, siswa tidak dapat mencerna pelajaran  dengan baik, dia akan m
endapatkan kesulitan dalam belajarnya. Adapun makna dari kesulitan belajar itu sendiri, yaitu  anak-anak ataupun remaja yang mengalami kesulitan belajar (learning disability) memiliki intelegensi normal ataupun diatas rata-rata namun mengalami kesulitan setidaknya satu mata pelajaran. 
·         Bakat 
Dalam proses belajar terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya. 
·         Motivasi 
Mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.

D.    Korelasi Konsep Diri dan Prestasi Belajar
Sejumlah ahli psikologi dan pendidikan berkeyakinan bahwa konsep diri dan prestasi beljar mempunyai hubungan yang erat.Nylor (1972) mengemukakan bahwa banyak peneliti yang membuktikan hubungan positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar disekolah.Siswa yang memiliki konsep diri positif, memperlihatkan prestasi yang baik di sekolah, atau siswa tersebut memiliki penilaian diri yang tinggi serta menunjukkan antar pribadi yang positif pula. 
Walsh (dalam Burns, 1982) siswa-siswa yang tergolong underchiver mempunyai konsep diri yang negative, serta memperlihatkan beberapa karakteristik kepribadian:
1)      Mempunyai perasaan dikeritik, ditolak, dan diisolir.
2)      Melakukan mekanisme pertahanan diri dengan cara menghindar dan bahkan bersikap menentang.
3)      Tidak mampu mengekspresikan perasaan dan perilaku.
Konsep diri mempengaruhi perilaku peserta didik dan mempunyai hubungan yang sangat menentukan proses pendidikan dan prestasi belajar mereka.Peserta didik mengalami masalah disekolah pada umumnya menunjukkan tingkat konsep diri yang rendah, oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan guru sebaiknya melakukan upaya-upaya yang memungkinkan terjadinya peningkatan konsep diri peserta didik:
1)      Membuat siswa merasa mendapat dukungan dari guru.Dalam mengembangkan konsep diri yang positif, siswa perlu mendapat dukungan dari guru.Seperti dukungan emosional, pemberian penghargaan, dan dorongan untuk maju.
2)      Membuat siswa merasa bertanggung jawab memberi kesempatan terhadap siswa untuk membuat keputusan sendiri atas perilakunya dapat diartikan sebagai upaya guru untuk memberi tanggung jawab terhadap siswa.
3)      Mebuat siswa merasa mampu. Ini dapat dilakukan dengan cara menunjukkan sikap dan pandangan yang positif terhadap kemampuan yang dimiliki siswa.
4)      Mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis. Dalam upaya meningkatkan konsep diri siswa, guru harus menetapkan tujuan yang hendak dicapai serealistis mungkin, yakni tujuan yang sesuai dengan tujuan yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
5)      Membantu siswa menilai dirinya secara realistis. Pada saat mengalami kegagalan, adakalanya siswa menilai secara negative, dengan memandang dirinya sebagai orang yang tidak mampu.
6)      Mendorong siswa agar bangga dengan dirinya secara realistis. Upaya lain yang harus dilakukan guru dalam membantu mengembangkan konsep diri peserta didik adalah dengan memberikan dukungan dan dorongan agar mereka bangga dengan prestasi yang telah dicapai.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar