PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
Nama : Ariny Rizka
NIM : 11140182000054
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
A.
Definisi Konsep Diri
Konsep diri merupakan suatu bagian
yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri
merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk
membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya
Menurut Burns konsep diri adalah
suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain
berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan.
Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu
bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan
orang lain pada diri individu
Konsep diri merupakan penentu sikap
individu dalam bertingkah laku, artinya apabila individu cenderung berpikir
akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau dorongan yang akan membuat
individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal, maka
hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya.
B.
Perkembangan Konsep Diri
Konsep diri sebetulnya berkembang sejalan
dengan perkembangan aspek-aspek psikologis lainnya.Individu akan merupaya mendefinisikan
diri jika dihadapkan dengan upaya mengembangkan potensinya sesuai dengan tuntutan
tugas ddan tanggung jawab yang harus dikerjakannya,
Konsep diri tidaklah statis dan dibentruk
dalam kurun waktu tertentu, melainkan bersifat dinamis dan berkembang secara terus-menerus
dan bersamaan dengan perkembangan personal, emosional, sosial, kognitif, dan juga
bahasa yang dijadikan dasar dalam mengekspresikan eksistensi diri individu.Lingkungan
sangat berperan dalam pembentukan konsep diri, termasuk lingkungan keluarga sebagai
lingkungan pendidikan utama dan pertama, sekolah (dalam hal ini guru), teman sebaya,
orang-orang dewasa, dan juga institusi-institusi nonformal lainnya dalam lingkungan
masyarakat.
C.
Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses,
sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar
merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya.
Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu:
a.
Fisiologis
Secara umum
kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan
capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat
mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.
b.
Psikologis
·
IntelegensiJika siswa mengalami tingkat intelegensi yang
rendah, siswa tidak dapat mencerna pelajaran
dengan baik, dia akan m
endapatkan kesulitan dalam belajarnya. Adapun
makna dari kesulitan belajar itu sendiri, yaitu
anak-anak ataupun remaja yang mengalami kesulitan belajar (learning
disability) memiliki intelegensi normal ataupun diatas rata-rata namun
mengalami kesulitan setidaknya satu mata pelajaran.
·
Bakat
Dalam proses belajar terutama belajat
keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan
prestasi yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal
maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat
tercapai sesuai dengan keinginannya.
·
Motivasi
Mendorong keadaan siswa untuk melakukan
belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam Motivasi dalam belajar adalah faktor
yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang belajar adalah
bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam
kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai
motivasi untuk belajar.
D.
Korelasi Konsep Diri dan Prestasi Belajar
Sejumlah ahli psikologi
dan pendidikan berkeyakinan bahwa konsep diri dan prestasi beljar mempunyai hubungan
yang erat.Nylor (1972) mengemukakan bahwa banyak peneliti yang membuktikan hubungan
positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar disekolah.Siswa yang
memiliki konsep diri positif, memperlihatkan prestasi yang baik di sekolah, atau
siswa tersebut memiliki penilaian diri yang tinggi serta menunjukkan antar pribadi
yang positif pula.
Walsh (dalam Burns,
1982) siswa-siswa yang tergolong underchiver mempunyai konsep diri yang negative,
serta memperlihatkan beberapa karakteristik kepribadian:
1)
Mempunyai perasaan dikeritik, ditolak, dan diisolir.
2)
Melakukan mekanisme pertahanan diri dengan cara
menghindar dan bahkan bersikap menentang.
3)
Tidak mampu mengekspresikan perasaan dan perilaku.
Konsep diri mempengaruhi
perilaku peserta didik dan mempunyai hubungan yang sangat menentukan proses pendidikan
dan prestasi belajar mereka.Peserta didik mengalami masalah disekolah pada umumnya
menunjukkan tingkat konsep diri yang rendah, oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan guru sebaiknya melakukan upaya-upaya yang memungkinkan terjadinya
peningkatan konsep diri peserta didik:
1)
Membuat siswa merasa mendapat dukungan dari guru.Dalam
mengembangkan konsep diri yang positif, siswa perlu mendapat dukungan dari guru.Seperti
dukungan emosional, pemberian penghargaan, dan dorongan untuk maju.
2)
Membuat siswa merasa bertanggung jawab memberi kesempatan
terhadap siswa untuk membuat keputusan sendiri atas perilakunya dapat diartikan
sebagai upaya guru untuk memberi tanggung jawab terhadap siswa.
3)
Mebuat siswa merasa mampu. Ini dapat dilakukan dengan
cara menunjukkan sikap dan pandangan yang positif terhadap kemampuan yang dimiliki
siswa.
4)
Mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis.
Dalam upaya meningkatkan konsep diri siswa, guru harus menetapkan tujuan yang hendak
dicapai serealistis mungkin, yakni tujuan yang sesuai dengan tujuan yang sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya.
5)
Membantu siswa menilai dirinya secara realistis.
Pada saat mengalami kegagalan, adakalanya siswa menilai secara negative, dengan
memandang dirinya sebagai orang yang tidak mampu.
6)
Mendorong siswa agar bangga dengan dirinya secara
realistis. Upaya lain yang harus dilakukan guru dalam membantu mengembangkan konsep
diri peserta didik adalah dengan memberikan dukungan dan dorongan agar mereka bangga
dengan prestasi yang telah dicapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar