PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
Nama : Ariny Rizka
NIM : 11140182000054
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
PEMANASAN:
PEMANASAN:
- Kata apa saja yang menggambarkan perasaan kita pada hari ini?
perasaan bahagia - dapatkah difikirkan perasaan apa saja yang kita hayati setiap hari?
bahagia, ceria, sedih, muram, bosan, kesal, males, dsb. - andaikata Indonesia turun salju, apa yang akan terjadi?
hampir semua orang akan merasa bahagia karna sebelumnya di Indonesia tidak pernah merasakan musim salju. - Kegunaan apa yang digunakan pensil selain untuk menulis?
mengganjal jendela, mengkonde rambut wanita, bahan untuk metode belajar, sumpit, mengelem kertas, keterampilan, dsb. - kata apa saja yang berawalan "pa"?
payung, paranormal, pameran, pasar, pasangan, dsb. - buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan "emosi"! B
Bagaimana rasanya jika seorang guru tidak dihargai oleh muridnya sendiri?
A.
Pengertian emosi
Kata
emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh.
Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak
dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu
perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada
dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi
terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi
gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi
terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Kematangan emosi (Wolman dalam
Puspitasari, 2002) dapat didefinisikan sebagai kondisi yang ditandai oleh
perkembangan emosi dan pemunculan perilaku yang tepat sesuai dengan usia dewasa
dari pada bertingkahlaku seperti anak-anak. Semakin bertambah usia individu
diharapkan dapat melihat segala sesuatunya secara obyektif, mampu membedakan
perasaan dan kenyataan, serta bertindak atas dasar fakta dari pada perasaan.
B.
Factor-faktor yang mempengaruhi emosi
Menurut Hurlock (1980) dan Cole
(1963) faktor yang mempengaruhi emosi negatif adalah berikut ini.
a. Orang tua atau guru memperlakukan
mereka seperti anak kecil yang membuat harga diri mereka dilecehkan.
b. Apabila dirintangi anak membina
keakraban dengan lawan jenis.
c. Terlalu banyak dirintangi dari pada
disokong,
d. Disikapi secara tidak adil oleh
orang tua.
e. Merasa kebutuhan tidak dipenuhi oleh
orang tua padahal orang tua mampu.
f. Merasa disikapi secara otoriter,
seperti dituntut untuk patuh, banyak dicela, dihukum dan dihina.
C.
Pengertian moral, nilai, dan sikap
MORAL
Istilah moral berasal dari kata Latin Mores yang
artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan. Maksud moral
adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia mana
yang baik dan wajar.
NILAI
Adapun menurut Spranger, nilai diartikan sebagai suatu
tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih
alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu.
Dalam buku psikologi perkembangan peserta didik oleh
Prof. Sinolungan mengatakan nilai adalah suatu yang diyakini kebenarannya,
dipercayai dan dirasakan kegunaannya, serta diwujudkan dalam sikap atau
perilakunya. Jadi, nilai bersifat normatif, suatu keharusan yang menuntut
diwujudkan dalam tingkah laku, misalnya nilai kesopanan dan kesederhanaan.
Misalnya, seseorang yang selalu bersikap sopan santun akan selalu berusaha
menjaga tutur kata dan sikap sehingga dapat membedakan tindakan yang baik dan
yang buruk.
SIKAP
Fishbein (1975) mendefenisikan sikap adalah predisposisi
emosional yang dipelajari untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek.
Sikap tidak identik dengan respons dalam bentuk perilaku, tidak dapat diamati
secara langsung tetapi dapat disimpulkan dari konsistensi perilaku yang dapat
diamati. Secara operasional, sikap dapat diekspresikan dalam bentuk kata-kata
atau tindakan yang merupakan respons reaksi dari sikapnya terhadap objek, baik
berupa orang, peristiwa, atau situasi.
D.
Perkembangan moral, nilai, dan sikap
Menurut Danel Susanto, pertumbuhan
ataupun perkembangan pada masa remaja biasanya ditandai oleh beberapa
perubahan-perubahan, seperti dibawah ini:
a. Perubahan fisik
Pada
masa remaja terjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan proses kematangan seksual.
b. Perubahan intelek
Pada
masa konkrit-operasional, seseorang mampu berpikir sistematis terhadap hal-hal
atau obyek-obyek yang bersifat konkrit, sedang pada masa formal operasional ia
sudah mampu berpikir se-cara sistematis terhadap hal-hal yang bersifat abstrak
dan hipotetis.
c. Perubahan emosi
Pada
umumnya remaja bersifat emosional. Emosinya berubah menjadi labil. Elizabeth B.
Hurlock menyatakan bahwa pengaruh lingkungan sosial terhadap per-ubahan emosi
pada masa remaja lebih besar artinya bila dibandingkan dengan pengaruh
hormonal.
d. Perubahan sosial
Pada
masa remaja, seseorang memasuki status sosial yang baru. Ia dianggap bukan lagi
anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat cepat
sehingga menyerupai orang dewasa, maka seorang remaja juga sering diharapkan
bersikap dan bertingkahlaku seperti orang dewasa
e. Perubahan moral
Pada
masa remaja terjadi perubahan kontrol tingkahlaku moral: dari luar menjadi dari
dalam. Karena itu pada masa ini seorang remaja sudah dapat diharapkan untuk
mempunyai nilai-nilai moral yang dapat melandasi tingkahlaku moralnya.
E.
Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral, nilai, dan
sikap
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perkembangan
nilai, moral, dan sikap individu mencakup aspek psikologis, sosial, budaya, dan
fisik kebendaan, baik yang terdapat dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat.
2.
Lingkungan Keluarga
Keluarga sebagai lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan nilai, moral dan sikap seseorang.
3. Lingkungan Sekolah
Di sekolah, anak-anak mempelajari nilai-nilai norma yang
berlaku di masyarakat sehingga mereka juga dapat menentukan mana tindakan yang
baik dan boleh dilakukan.
4. Lingkungan Pergaulan
Dalam pengembangan kepribadian, factor lingkungan pergaulan
juga turut mempengaruhi nilai, moral dan sikap seseorang. Pada masa remaja,
biasanya seseorang selalu ingin mencoba suatu hal yang baru. Dan selalu ada
rasa tidak enak apabila menolak ajakan teman. Bahkan terkadang seorang teman
juga bisa dijadikan panutan baginya.
5.
Lingkungan Masyarakat
Masyarakat sendiri juga memiliki pengaruh yang penting
terhadap pembentukan moral. Tingkah laku yang terkendali disebabkan oleh adanya
control dari masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri
untuk pelanggar-pelanggarnya.
6. Teknologi
Pengaruh dari kecanggihan teknologi
juga memiliki pengaruh kuat terhadap terwujudnya suatu nilai. Di era sekarang,
remaja banyak menggunakan teknologi untuk belajar maupun hiburan
F.
Upaya pengembangan moral, nilai, dan sikap serta implikasinya dalam
pendidikan
Perwujudan nilai, moral, dan sikap
tidak terjadi dengan sendirinya. Tidak semua individu mencapai pengembangan
nilai-nilai hidup, perkembangan moraldan tingkah laku seperti yang diharapkan.
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan nilai,moral dan
sikap remaja adalah berikut:
1. Menciptakan komunikasi.
Dalam
komunikasi didahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilai dan moral.
Tidak hanya memberikan evaluasi, tetapi juga merangsang anak tersebut supaya
lebih aktif dalam beberapa pembicaraan dan pengambilan keputusan.
2. Menciptakan iklim lingkungan yang
serasi.
-
hidup dalam lingkungan secara positif,jujur dan konsekuen
dalam tingkah laku yang merupakan pencerminan nilai hidup tersebut.
-
Untuk remaja, moral merupakan suatu kebutuhan tersendiri
oleh karena mereka sedang dalam keadaan membutuhkan suatu pedoman atau petunjuk
dalam rangka mencari jalannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar