PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
Nama : Ariny Rizka
NIM : 11140182000054
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
PEMANASAN:
1.
Bagaimana
perasaan anda hari ini?
Membosankan dan jenuh
2.
Bagaimana
perasaan anda beberapa hari ini?
Menyenangkan, bimbang, galau, jenuh karena tugas, kesal.
3.
Andaikata
manusia dapat terbang, apa yang akan terjadi?
- Keliling luar angkasa
- Bebas bergera
- Transportasi kurang bermanfaat
- Jalan raya sepi
- Udara sumpek
4.
Bagaimana
memperbaiki keturunan?
Memilih
pasangan yang jamil,
Memilih
pasangan dari nasab yang jelas, Memilih
pasangan yang iman dan agamanya kuat, dsb.
5.
Manfaat
lain dari buku selain untuk mencatat?
Sebagai alat pembungkus dan sebagai alat keterampilan.
6.
“Anjing
& tiram”
Ada seekor anjing yang sangat senang makan telur, anjing itu sering
masuk ke kandang ayam. Dan dengan rakusnya menelan telur ayam bulat-bulat.
Suatu hari sang anjing berjalan-jalan di pinggir pantai, anjing tersebut
melihat seekor tiram. Anehnya anjing itu menyangka bahwa tiram itu merupakan
sebuah telur yang bentuknya hamper serupa dengan telur yang biasa ia makan.
Hingga pada akhirnya sang anjing memakan tiram itu dengan sangat rakusnya.
7.
Buatlah
pertanyaan yang berhubungan dengan “kreativitas”!
- Bagaimana cara mengembangkan kreativitas pada anak yang berkebutuhan khusus
- Bagaimana bentuk kreativitas yang dimiliki oleh orang gila?
A.
Definisi Kreativitas
Menurut James J. Gallagher (1985)
mengatakan bahwa Kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan
individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengombinasikan antara
keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya.
Menurut Clarkl Monstakis mengatakan
bahwa kreativitas merupakan pengalaman dalam mengekspresikan dan
mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan diri
sendiri, alam, dan orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa kreativitas
merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode
ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imanjinatif, dan estetis yang
guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Terdapat delapan arti
kreativitas juga yang populer, yaitu:
1.
Suatu
perbuatan yang menekankan pembuatan sesuatu yang baru dan berbeda.
2.
Kreasi
sesuatu yang baru dan original secara kebetulan.
3.
Apa
saja yang diciptakan selalu baru dan berbeda dari yang telah ada dan karenanya
unik.
4.
Proses
mental yang unik, suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk menghasilkan
sesuatu yang baru, berbeda, dan original.
5.
Kretivitas
yang seringkali dianggap sinonim dengan kecerdasan tinggi.
6.
Sepercik
kejeniusan yang diwariskan pada seseorang dan tidak ada kaitannya dengan
belajar atau orang kreatif merupakan sarana konsep.
7.
Bentuk
permainan mental yang merupakan kegiatan otak yang teratur, komprehensif,
imajinatif menuju suatu hasil yang original.
8.
Anak
merupakan orang yang kreatif atau tak kreatif, penurut atau pencipta.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan
komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya
tidak dikenal pembuatnya. Musuh utama kreativitas adalah wawasan yang sempit
dan inspirasi yang dangkal. Teknik kreativitas itu sendiri tidak kreatif;
andalah yang kreatif. Namun, dengan menggunakan teknik mampu mendorong seseorang
ke titik awal yang berbeda, yang membantu memperoleh pandangan yang segar, dan
mendapatkan sesuatu yang benar unik dan berbeda.
B.
Unsur Karakteristik Kreativitas
1.
Kreativitas
merupakan proses bukan hasil.
2.
Proses
itu mempunyai tujuan yang mendatangkan keuntungan bagi orang itu sendiri atau
kelompok sosialnya.
3.
Kreativitas
mengarah kepenciptaan suatu yang baru, berbeda, dan karenanya unik bagi orang
itu, baik itu berbentuk lisan atau tulisan, maupun konkret atau abstrak.
4.
Kretivitas
timbul dari pemikiran divergen, sedangkan konformitas dan pemecahan masalah
sehari-hari timbul dari pemikiran konvergen.
5.
Kreativitas
merupakan suatu cara berpikir, tidak sinonim dengan kecerdasan, yang mencakup
kemampuan mental selain berpikir.
6.
Kemampuan
untuk menciptakan bergantung pada perolehan pengetahuan yang diterima.
7.
Kreativitas
merupakan bentuk imajinasi yang dikendalikan yang menjurus kearah beberapa
bentuk prestasi, misalnya melukis, membangun dengan balok, atau melamun.
C.
Perkembangan Kreativitas
Studi-studi mengenai kreativitas menjelaskan
bahwa perkembangannya mengikuti pola yang dapat diramalkan. Beberapa anak
dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang menyebabkan kebekuan kreativitas mereka
pada periode ini.
1.
Periode
kritis dalam perkembangan kreativitas
a.
5
sampai 6 tahun
Sebelum anak siap memasuki sekolah
mereka belajar bahwa mereka harus menerima perintah dan meyesuaikan diri dengan
peraturan dan perintah orang dewasa di rumah dan kelak di sekolah. Semakin
keras kekuasaan orang dewasa, semakin beku kretivitas anak tersebut.
b.
8
sampai 10 tahun
Keinginan untuk diterima sebagai
anggota gang mencapai puncaknya pada usia ini. Kebanyakan anak merasa bahwa
untuk dapat diterima, mereka harus dapat menyesuikan diri dengan pola gang yang
telah ditentukan dan setiap penyimpangan membahayakan proses penerimaan.
c.
13
sampai 15 tahun
Upaya untuk memperoleh persetujuan
teman sebaya, terutama dari anggota jenis kelamin yang berlawanan, mengendalikan
pola perilaku anak remaja. Seperti halnya anak yang berada pada usia-gang,
remaja menyesuaikan dirinya dengan harapan untuk mendapatkan persetujuan dan
penerimaan.
d.
17
sampai 19 tahun
Pada usia ini upaya untuk memperoleh
persetujuan dan penerimaan, dan juga latihan untuk pekerjaan yang dipilih,
mungkin akan mengekang kretivitas. Apabila pekerjaan menuntut konformitas
dengan pola standar serta keharusan mengikuti perintah dan peraturan tertentu,
sebagaimana halnya dengan kebanyakan pekerjaan rutin, hal itu akan membekukan
kreativitas.
D.
Upaya membantu mengembangkan kreativitas dan implikasinya dalam
pendidikan
1.
Torrance
-
Pembimbing
berusaha memahami pikiran dan perasaan anak.
-
Pebimbing
mendorong anak untuk mengungkapkan gagasannya tanpa mengalami hambatan.
-
Pebimbing
lebih menekan pada proses daripada hasil hingga pebimbing dituntut untuk mampu
memandang permasalahan anak.
-
Pebimbing
tidak memaksakan pendapat, pandangan atau nilai-nilai tertentu
pada anak.
2.
Dedi
supriadi
-
Menciptakan
rasa aman kepada anak untuk mengekspresikan
kreativitasnya.
-
Mengakui
dan menghargai gagasan anak.
-
Menjadi
pendorong bagi anak untuk mengkombinasikan dan mewujudkan gagasan-gagasannya.
-
Memberikan
peluang untuk mengkomunikasikan
gagasan-gagasannya.
-
Memberikan
informasi mengenai peluang yang tersedia.
E.
Strategi untuk meningkatkan kreativitas di kelas menurut Jeanne
Ellis Ormrod dalam buku Psikologi Pendidikan, diantaranya:
1.
Tunjukkan kepada siswa bahwa kreativitas itu
dihargai.
2.
Fokuskan perhatian siswa pada penghargaan
internal daripada penghargaan eksternal
3.
Doronglah siswa menguasai suatu area mata pelajaran
4. Berikan pertanyaan yang mengasah pikiran
5.
Berikan siswa kebebasan dan rasa aman yang
dibutuhkan untuk mengambil risiko
6.
Sediakan waktu yang memadai untuk mendorong
tumbuh kembangnya kreativitas
F.
Ciri-ciri Individu Kreatif
Sund (1975) mengatakan bahwa individu kreatif
memiliki ciri-ciri berikut:
1.
Hasrat keingintahuan yang cukup besar
2.
Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru
3.
Panjang akal
4.
Keinginan untuk menemukan dan meneliti
5.
Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan
sulit
6.
Cenderung mencari jawaban yang luas dan
memuaskan
7.
Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam
melaksanakan tugas
8.
Berfikir fleksibel
9.
Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta
cenderung memberi jawaban lebih banyak
10.
Kemampuan membuat analisis dan sintesis
11.
Memiliki semangat bertanya serta meneliti
12.
Memiliki daya abstraksi yang cukup baik
13.
Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas
G.
Kondisi yang Meningkatkan Kreativitas
1.
Waktu
2.
Kesempatan
menyendiri
3.
Dorongan
4.
Sarana
5.
Lingkungan
yang merangsang
6.
Hubungan
orang tua-anak yang tidak posesif
7.
Cara
mendidik anak
8.
Kesempatan
untuk memperoleh pengetahuan
H.
Taraf-taraf Ide Kreatif
1.
Penyempurnaan
fungsi kalender
2.
Meningkatkan
daya tariknya
3.
Memikirkan
bahan
4.
Memikirkan
konsep yang sama sekali baru tentang penanggalan
5.
Memikirkan
cara mengetahui waktu tanpa kalender
Tidak ada komentar:
Posting Komentar