PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
Nama : Ariny Rizka
NIM : 11140182000054
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
PEMANASAN:
1.
Kata
apa saja yang menggambarkan perasaan anda saat ini?
Sebal, sedih, dan gelisah
2.
Bagaimana
perasaan anda selama seminggu ini?
Senang, sedih, galau, dsb.
3.
Dari
gambar tersebut apa yang terjadi?
Pulang sekolah
Dan apa yang akan terjadi?
Sekolah jadi sepi karna anak-anak pada pulang.
4.
Bagaimana
memperbaiki nilai kuliah yang jelek?
Belajar dengan sungguh-sungguh
Tidak bermalas-an dalam belajar
Bergaul dengan teman yang baik.
5.
Buatlah
pertanyaan tentang prestasi belajar!
Bagaimana jika manusia tidak
menegenal “belajar”
PRESTASI BELAJAR AGAMA ISLAM
Prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam yaitu hasil yang telah dicapai anak didik dalam
menerima dan memahami serta mengamalkan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam
yang diberikan oleh guru atau orang tua berupa Pendidikan Agama Islam di
lingkungan sekolah dan keluarga serta masyarakat, sehingga anak memiliki
potensi dan bakat sesuai yang dipelajarinya sebagai bekal hidup di masa
mendatang, mencintai negaranya, kuat jasmani dan ruhaninya, serta beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT, memiliki solidiritas tinggi terhadap lingkungan
sekitar. Seorang pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui
betapa besarnya tanggung-jawab mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla terhadap
pendidikan putra-putri Islam.Allah azza wa
jalla berfirman,
آَمَنُوا
قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu”. (At-Tahrim: 6)
Bentuk-bentuk Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Islam
Pembahasan bentuk-bentuk prestasi belajar dalam
skripsi ini meliputi prestasi belajar bidang kognitif (cognitive
domain), prestasi belajar bidng afektif (afective
domain), dan prestasi belajar bidang psikomotor (psychomotor
domain).Secara garis besar pembahasan prestasi belajar sebagai
berikut :
1. Prestasi Belajar Bidang Kognitif (CognitiveDomain)
a.
Hasil belajar Pengetahuan Hafalan (Knowledge)
Cakupan dalam pengetahuan hafalan termasuk
pengetahuan yang sifatnya faktual, di samping
pengetahuan mengenai hal-hal yang perlu diingat kembali seperti batasan,
peristilahan, kode-kode tertentu, pasal hukum, ayat-ayat Al Quran atau Hadits,
rumus, rukun shalat, niat, dan lain-lain.
Peninjauan sudut respon belajar siswa
pengetahuan itu perlu dihafal dan diingat agar dapat dikuasai dengan baik.
Dalam hal ini pakar Psikologi Pendidikan R. Ibrahim dan Nana Syaoudih,
menjelaskan bahwa belajar menghafal merupakan kegiatan
belajar yang menekankan penguasaan pengetahuan atau fakta tanpa memberi arti
terhadap pengetahuan atau fakta tersebut.
b.
Prestasi Belajar Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman
memerlukan kemampuan dari peserta didik untuk menangkap makna atau arti sebuah
konsep atau belajar yang segala sesuatunya dipelajari dari makna.
Makna
atau arti tergantung pada kata yang menjadi simbul dari pengalaman yang
pertama. Simbul-simbul yang mempunyai arti umum berguna bagi belajar, karena
memberi simbol dan ekspresi hubungan dalam pengalaman dan menjadi jalan
keluarnya ide.Ada tiga macam bentuk pemahaman peserta didik yang berlaku secara
umum yaitu :
1)
Pemahaman terjemahan, yakni kesanggupan
memahami makna yang terkandung di dalam materi.
2)
Pemahaman penafsiran, misalnya memahami grafik,
simbul, menggabungkan dua konsep yang berbeda yakni membedakan yang pokok dan
yang bukan pokok.
3)
Pemahaman ekstrapolasi, yakni kesanggupan
peserta didik untuk melihat dibalik yang tertulis/implisit, meramalkan sesuatu
atau memperluas wawasan.
c.
Prestasi
Belajar Penerapan
Prestasi
belajar penerapan belajar analisis yaitu kesanggupan menerapkan dan
mengabtraksi suatu konsep, ide, rumus, hukum, dan situasi yang baru.
d.
Prestasi Belajar Analisis
Hasil
belajar analisis yaitu kesanggupan memecahkan atau menguraikan suatu
intregritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang
mempunyai arti serta mempunyai tingkatan atau hirarki.
e.
Prestasi Belajar Sintesis
Hasil
belajar sintesis yaitu kesanggupan menyatakan unsur atau bagian menjadi satu
interitas (lawan dari analisis).
f.
Prestasi Belajar Evaluasi
Prestasi
belajar evaluasi yaitu kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu
berdasarkan judment yang dimilikinya dan kriteria yang dipakainya.
2. Prestasi Belajar Bidang Afektif (Afective
Domain)
Prestasi
belajar afektif berhubungan dengan sikap dan nilai. Prestasi belajar bidang
afektif pada Pendidikan Agama Islam antara lain berupa kesadaran beragama yang
mantap.Tingkatan prestasi belajar bidang afektif sebagai berikut :
1)
Reciving/attending, yakni
kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang pada siswa
baik dalam bentuk masalah situasi atau gejala.
2)
Responding atau jawaban, yakni reaksi dari
perasaan kepuasan dalam menjawab rangsangan (stimulus) dari luar yang datang
pada dirinya.
3)
Valuing (penilaian), yakni prestasi belajar
berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi.
4)
Orgnisasi,
yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem nilai lain dan kemantapan dan
prioritas nilai yang telah dimilikinya.
5)
Karakteristik nilai
atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan dari semua sistem nilai yang telah
dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
3. Prestasi Belajar Bidang Psikomotor (Psychomotor
Domain)
Prestasi
atau kecakapan belajar psikomotor adalah segala amal atau perbuatan jasmaniah
yang kongkrit dan mudah diamati, baik kuantitasnya maupun kualitasnya, karena
sifatnya yang terbuka, sehingga merupakan manifestasi wawasan pengetahuan dan
kesadaran serta sikap mentalnya. Prestasi belajar bidang psikomotor pada
Pendidikan Agama Islam antara lain kemampuan melaksanakan shalat, berwudhu,
akhlak/perilaku, dan lain-lain.
Prestasi
belajar psikomotorik ini lebih menunjukkan kredebilitas keberhasilan tujuan
belajar, mengingat ruang lingkup dasar Pendidikan Agama Islam lebih menekankan
keahlian gerakan/penerapan khususnya dalam interaksi dengan Tuhan Yang Maha
Esa, manusia, dan alam sekitarnya.
Prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam apabila dikaitkan dengan belajar merupakan satu
rangkaian tujuan akhir dari belajar Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam bergantung pada proses belajar itu
sendiri. Bila proses belajar baik, maka hasil yang dicapai atau prestasi
belajarnya baik, tetapi bila proses belajarnya buruk dengan sendirinya prestasi
belajarnya kurang baik. Untuk itu dalam proses belajar belajar itu diperlukan
perhatian khusus, baik dari siswa, alat, metode, media pembelajaran,
serta profesionalisme pendidik (guru).
A. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam proses belajar mengajar dikelas untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa harus
dilakukan evaluasi yang hasilnya berupa prestasi belajar siswa. Kata prestasi belajar terdiri dari
dua suku kata, yaitu ‘prestasi’ dan ‘belajar’. Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, yang dimaksud dengan presatasi adalah: .Hasil yang telah dicapai
(dilakukan, dikerjakan dan sebagainya) (Gepdikbud, 2002:895).
Adapun
belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut
akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut Slameto pengertian belajar
dapat didefinisikan sebagai berikut: Belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 2003:2).
Berdasarkan
definisi yang dikemukakan beberapa tokoh di atas, maka penulis dapat mengambil
suatu kesimpulan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang
merupakan sebagai akibatdari pengalaman atau latihan Sedangkan pengertian
prestasi belajar sebagaimana yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah: ‘penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan
oleh guru.Prestasi belajar dapat bersifat tetap dalam serjarah kehidupan
manusia karena sepanjang kehidupannya selalu mengejar prestasi menurut bidang
dan kemampuan masing-masing. Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada
orang yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di sekolah.
B. Kegunaan
dan Fungsi Prestasi Belajar
Untuk
mengetahui seberapa jauh prestasi belajar telah dicapai peserta didik, maka
diadakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan
kegiatan yang dilakukan secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti untuk
menentukan keberhasilan belajar. Hasil belajar menunjuk kepada prestasi
belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat
perubahan tingkah laku.
Tujuan
diadakannya kegiatan evaluasi adalah untuk mengetahui keefektifan dan
keberhasilan kegiatan belajar mengajar sehingga dalam pelaksanaannya evaluasi
harus dilakukan secara terus-menerus baik itu pada awal, pada saat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar maupun pada akhir tatap muka kegiatan
belajar mengajar. Evaluasi pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur
hasil belajar peserta didik, terutama hasil yang berkenaan dengan penguasaan
bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Zainal Arifin
(1991:2) mengemukakan fungsi utama prestasi belajar antara lain:
1. Prestasi belajar sebagai indikator
kualitas dan kualitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
2. Prestasi belajar sebagai lambang
pemuasan hasrat ingin tahu
3. Prestasi belajar sebagai bahan
informasi dalam inovasi pendidikan
4. Prestasi belajar sebagai indikator
intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan
5. Prestasi belajar dapat dijadikan
indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.
C. Evaluasi
Prestasi Belajar
Prestasi
belajar meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai akibat dari
pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan.prestasi belajar dapat
dinilai dengan :
1. Penilaian formatif. Penilaian
formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik (feedback),
yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaik
proses belajar-mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.
2. Penilaian Sumatif. Penilaian sumatif
adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai
dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang
telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.
D. Jenis-Jenis
Prestasi Belajar
Pada
prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Yang dapat
dilakukan guru dalam hal ini adalah mengambil cuplikan perubahan tingkah laku
yang dianggap penting yang dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil
belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun karsa. Kunci pokok
untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui
garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi belajar) dikaitkan dengan
jenis-jenis prestasi yang hendak diukur (Muhibbin Syah, 1999:150).
Dalam
sebuah situs yang membahas Taksonomi Bloom, dikemukakan mengenai teori Bloom
yang menyatakan bahwa, tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai ketiga
ranah. Ketiga ranah tersebut adalah ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
1. Cognitive Domain (Ranah
Kognitif)
Cognitive Domain berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan,
pengertian, dan keterampilan berpikir Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6
tingkatan, yaitu:
a. Pengetahuan (Knowledge). Pengetahuan
diartikan sebagai kemampuan mengingat akan hal-hal yang pernah dipelajaridan
disimpan dalam ingatan.
b. Pemahaman (Comprehension).Pemahaman
didefinisikan sebagai kemampuan untuk menangkap makna dan arti yang dari bahan
yang dipelajari (Winkel, 1996:247).
c. Aplikasi (Application).
Aplikasi atau penerapan diartikansebagai kemampuan untuk menerapkan suatu
kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru
(Winkel, 1996:247).
d. Analisis (Analysis). Analisis
didefinisikan sebagai kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam
bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami
dengan baik.
e. Sintesis (Synthesis).
Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola
baru.
f. Evaluasi (Evaluation).
Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untik membentuk suatu pendapat mengenai
sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu, yang
berdasarkan kriteria tertentu.
2. Affective Domain (Ranah
Afektif)
Affective Domain berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat,
sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Tujuan pendidikan ranah afektif
adalah hail belajar atau kemampuan yang berhubungan dengan sikap atau afektif.
Taksonomi tujuan pendidikan ranah efektif terdiri dari aspek :
a. Penerimaan (Receiving/Attending).
b. Tanggapan (Responding).
c. Penghargaan (Valuing).
d. menolak atau mengabaikan, sikap itu
dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dengan konsisten dengan sikap batin.
e. Pengorganisasian (Organization).
f. Karakterisasi Berdasarkan
Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex) Memiliki
sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik
gaya-hidupnya.
3. Psychomotor Domain (Ranah
Psikomotor)
Berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik,
berenang, dan mengoperasikan mesin. Alisuf Sabri dalam buku Psikologi
Pendidikan menjelaskan, keterampilan ini disebut .motorik. karena keterampilan
ini melibatkan secara langsung otot, urat dan persendian, sehingga keterampilan
benar-benar berakar pada kejasmanian. Orang yang memiliki keterampiulan
motorik, mampu melakukan serangkaian gerakan tubuh dalam urutan tertentu dengan
mengadakan koordinasi gerakan-gerakan anggota tubuh secara terpadu.
Ciri khas dari keterampilan motorik
ini ialah adanya kemampuan otomatisme, yaitu gerakan-gerik yang terjadi
berlangsung secara teratur dan berjalan dengan enak, lancar dan luwes tanpa
harus disertai pikiran tentang apa yang harus dilakukan dan mengapa hal itu
dilakukan.
Keterampilan motorik lainnya yang
kaitannya dengan pendidikan agama ialah keterampilan membaca dan menulis huruf
Arab, keterampilan membaca dan melagukan ayat-ayat Al-Qur.an, keterampilan
melaksanakan gerakan-gerakan shalat. Semua jenis keterampilan tersebut
diperoleh melalui proses belajar dengan prosedur latihan (Sabri, 1996:99-100).
E. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
1. Faktor Internal (faktor dari dalam
siswa)
yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa,meliputi
dua aspek yaitu :
a. Aspek Fisiologis. Kondisi umum
jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
b. Aspek Psikologis. Banyak faktor yang
termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualits
perolehan pembelajaran siswa sebagai berikut:
1) Tingkat kecerdasan atau intelegensi
siswa. Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik
untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara
yang tepat. Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan otak saja, melainkan
juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.
2) Sikap siswa. Sikap adalah gejala
internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespon (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap
objek, orang, barang,dan sebgainya, baik secara positif maupun negatif (Syah,
1999:135).
3) Bakat Siswa. Secara umum, bakat
adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang. Dengan denikian, sebetulnya setiap orang mempunyai
bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu
sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat mirip dengan
intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berintelegensi sangat cerdas (superior)
atau cerdas luar bisa (very superior) disebut juga sebagai gifted, yakni
anak berbakat intelektual.
4) Minat siswa. Secara sederhana minat
(interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
seseorang terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualits pencapaian hasil
belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu (Muhibbin Syah, 1999:136).
2. Factor Eksternal (factor dari luar
diri siswa)
Terdiri dari faktor lingkungan dan
faktor instrumental sebagai berikut:
a. Faktor-faktor Lingkungan. Faktor
lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian :
b. yaitu: faktor lingkungan alam/non
sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang termasuk faktor lingkungan non
sosial/alami ini ialah seperti: keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi,
siang, malam), tempat letak gedung sekolah, dan sebagainya. Faktor lingkungan
sosial baik berwujud manusia dan representasinya termasuk budayanya akan
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
c. Faktor-faktor Instrumental. Faktor
instrumental ini terdiri dari gedung/sarana fisik kelas.
d. sarana/alat pengajaran, media
pengajaran, guru dan kurikulum/materi pelajaran serta strategi belajar mengajar
yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa (Sabri,
1996:59-60. Dari semua faktor di atas, dalam penelitian kali ini akan diarahkan
pada faktor instrumental yang di dalamnya guru profesional itu akan ditunjukan.
3. Faktor
pendekatan belajar
Selain faktor internal
dan faktor eksternal, faktor pendekatan belajar juga mempengaruhi keberhasilan
dalam proses pembelajaran. Menurut
Djaali, H. dalam sebuah bukunya berjudul Psikologi Pendidikan pada tahun 2007,
mengatakan bahwa factor prestasi belajar, yaitu:
1. Factor dalam Diri Siswa
a. Kesehatan
Secara psikologi, gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar.
Secara psikologi, gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar.
b. Intelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak.
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak.
c. Minat dan motivasi.
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar
akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan
dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri
anak ataupun dari luar lingkungan.
d. Cara belajar.
Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana
bentuk catatan buku, pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar.
2. Faktor dari Lingkungan
a.
Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
b.
Sekolah
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.
c.
Masyarakat
Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
d.
Lingkungan
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
New slots and table games at LuckyClub
BalasHapusNew slots and table games at LuckyClub. Live casino table games, poker, blackjack, video poker and more! Join us today to luckyclub.live get up to $2000 Free!